News & Update

  • Home
  • Berita
  • UI Cordoba Menjadi Rumah Course on Access to Justice dari 10 Negara
pages-image
shape

UI Cordoba Menjadi Rumah Course on Access to Justice dari 10 Negara

UI Cordoba Menjadi Rumah Course on Access to Justice dari 10 Negara

Banyuwangi, 31 Juli 2025 – Universitas Islam Cordoba Banyuwangi berkesempatan menjadi rumah untuk seminar internasional bertema Access to Justice yang menghadirkan narasumber tokoh agama terkemuka, K.H. Thoha Muntaha Abdul Mannan, pada Kamis, 31 Juli 2025. Acara ini diadakan untuk menggali lebih dalam bagaimana konsep keadilan dalam sistem pemerintahan Indonesia dapat dihayati melalui perspektif ajaran Islam, khususnya dalam kaitannya dengan perlindungan terhadap kelompok minoritas.

Kerjasama Universitas Islam Cordoba Banyuwangi dan Fakultas Hukum Universitas Jember
Seminar ini merupakan hasil kolaborasi antara Fakultas Hukum Universitas Jember dan Universitas Islam Cordoba Banyuwangi yang juga bekerja sama dengan The Centre for Human Rights, Multiculturalism and Migration (CHRM2). Forum ini mengundang partisipasi dari akademisi dan peserta dari berbagai negara, termasuk India, Sri Lanka, Filipina, Indonesia, Amerika Serikat, Singapura, Pakistan, Vietnam, Malaysia, dan Uganda.

Pembukaan dan Sambutan
Acara dimulai dengan sambutan dari Rektor Universitas Islam Cordoba Banyuwangi, dilanjutkan dengan sambutan Direktur CHRM2 dan penyampaian materi oleh K.H. Thoha Muntaha Abdul Mannan, yang juga merupakan pengasuh Pondok Pesantren Minhajut Thulab. Dalam materi yang disampaikan, K.H. Thoha menegaskan bahwa keadilan dalam Islam tidak hanya bersifat legalistik, tetapi juga moral dan etis, yang berfokus pada kesejahteraan masyarakat secara kolektif.

"Keadilan selalu terkait dengan rasa dan emosi yang stabil. Jangan membuat keputusan ketika emosi sedang tidak stabil karena itu dapat berisiko pada kebutaan dalam bertindak," ujar K.H. Thoha.

Kunjungan ke Pesantren sebagai Penutup Acara
Kunjungan di pesantren yang berada di bawah naungan Yayasan Mabadiul Ihsan sekaligus menjadi penutup acara ini. Para peserta diberi kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan pengasuh pesantren dan menyaksikan bagaimana kehidupan pesantren mencerminkan nilai-nilai keadilan dalam Islam. Sebagai tanda kenang-kenangan, peserta juga diberikan oleh-oleh khas Banyuwangi, yang menjadi simbol persahabatan dan penghargaan atas acara yang berkesan ini.

Dengan adanya seminar ini, diharapkan dapat memperkaya pemahaman mengenai keadilan yang berasal dari ajaran Islam, serta menjadi langkah lebih lanjut dalam mewujudkan perlindungan hak-hak kelompok minoritas di Indonesia.