- 2025-12-02 10:37:01
- UI Cordoba
- Event
UI Cordoba, 30 November 2025 – Pendopo Agung Universitas Islam Cordoba (UI Cordoba) hari ini dipenuhi semangat dan antusiasme, ketika mahasiswa dan siswa kelas 12 dari berbagai sekolah di Banyuwangi berkumpul dalam Sharing Session bertajuk “From Hashtag to Heritage: Promoting Local Tourism through Digital Storytelling”. Acara ini menghadirkan dua pembicara internasional, Mira Pance dari Peking University dan Silvie Antal dari University of Michigan, yang berbagi pengalaman mereka dalam memanfaatkan media digital untuk mempromosikan pariwisata secara kreatif dan autentik.
Acara yang disampaikan dalam dua bahasa, Bahasa Indonesia dan Inggris, memberi pengalaman belajar unik bagi para peserta. Diskusi interaktif memungkinkan mereka bertanya langsung, mengekspresikan ide, dan memahami bagaimana narasi digital bisa menjadi jembatan antara budaya lokal dan ruang global. Lebih dari sekadar teori, sharing session ini menekankan bahwa Banyuwangi sendiri adalah laboratorium hidup—kota dengan kekayaan alam, budaya, dan tradisi yang memungkinkan mahasiswa menerapkan ilmu dan keterampilan mereka dalam praktik nyata yang berdampak. Setiap cerita, setiap konten digital, bukan hanya memperkaya pengalaman akademik mahasiswa, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi promosi pariwisata lokal ke panggung global.
Rektor UI Cordoba, Prof. Agus Trihartono, menyambut para peserta dengan penuh hangat. Dalam sambutannya, Prof. Agus menekankan bahwa kegiatan ini lebih dari sekadar pembelajaran, melainkan kesempatan bagi generasi muda melihat potensi lokal melalui perspektif internasional. “Banyuwangi memiliki keindahan alam dan kekayaan budaya yang luar biasa. Dengan pendekatan digital storytelling, mahasiswa dapat belajar tidak hanya menceritakan, tetapi juga membentuk narasi yang memberi manfaat bagi masyarakat, ekonomi lokal, dan citra Banyuwangi di dunia,” ujarnya.
Dalam dunia yang semakin terhubung, cara sebuah komunitas menceritakan kota, budaya, dan tradisi lokal menjadi bagian dari strategi memperkenalkan identitas bangsa. Mahasiswa tidak hanya belajar keterampilan teknis, tetapi juga memahami pentingnya komunikasi strategis, empati, dan penghormatan terhadap budaya dalam membangun hubungan global. Setiap hashtag yang mereka ciptakan bisa menjadi pintu masuk bagi dunia untuk mengenal Banyuwangi, dan sekaligus menjadi cerminan kemampuan generasi muda Indonesia dalam membawa pesan budaya dan pariwisata ke panggung internasional.
Acara ini menegaskan peran UI Cordoba sebagai penghubung antara potensi lokal dan ruang global. Dengan menghadirkan pembicara dari luar negeri, universitas memberi generasi muda kesempatan langka untuk belajar langsung dari perspektif internasional, sekaligus menumbuhkan keberanian untuk berpikir kreatif, berani mencoba, dan mempraktikkan ilmu secara aplikatif. Setiap ide yang lahir di ruang ini, setiap diskusi yang berlangsung, menjadi benih bagi narasi besar tentang bagaimana Banyuwangi dapat dikenal dan dihargai di mata dunia.
Bagi siswa kelas 12 dan mahasiswa yang hadir, sharing session ini bukan hanya tentang pengetahuan, tetapi juga pengalaman nyata. Mereka melihat bahwa pariwisata bukan sekadar destinasi, melainkan peluang untuk berinovasi, membangun citra, dan berkontribusi pada komunitas. Dari gunung Ijen yang berkabut hingga pantai Pulau Merah yang memikat, setiap sudut Banyuwangi menjadi sumber inspirasi untuk mengasah kreativitas, kemampuan bercerita, dan keterampilan digital. Hal ini menjadikan pengalaman belajar lebih hidup, relevan, dan berdampak—bukan hanya bagi mahasiswa, tetapi juga bagi pariwisata lokal yang kini siap menapaki panggung global.
Mira Pance dan Silvie Antal menekankan bahwa digital storytelling yang efektif lahir dari pengamatan yang cermat, rasa ingin tahu yang tinggi, dan keberanian untuk menunjukkan keunikan lokal.
Setiap konten yang dibuat mahasiswa dapat menjadi alat untuk menghubungkan komunitas lokal dengan dunia internasional, mempromosikan kebudayaan, dan menarik minat wisatawan global. Dengan begitu, pembelajaran di kelas tidak lagi berhenti di teori, tetapi berkembang menjadi praktik nyata yang bersinergi dengan pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif Banyuwangi.
Acara ini menutup dengan refleksi bersama: bahwa kreativitas, empati, dan keterampilan digital bukan hanya untuk kepentingan akademik, tetapi menjadi cara bagi generasi muda untuk menorehkan jejak mereka dalam masyarakat, sambil mempromosikan nilai-nilai budaya dan pariwisata lokal ke dunia. UI Cordoba melalui sharing session ini menunjukkan bahwa pendidikan tinggi dapat berpadu harmonis dengan pengembangan daerah, dan bahwa mahasiswa yang terlibat aktif adalah agen perubahan yang membawa manfaat nyata bagi kota dan bangsa.
UI Cordoba, melalui inisiatif seperti ini, membuktikan bahwa belajar tidak berhenti di kelas, melainkan merambah ke ruang nyata yang memberikan pengalaman, inspirasi, dan kontribusi yang signifikan. Pendekatan yang menggabungkan lokal, akademik, dan global ini menjadi model bagaimana universitas dapat menumbuhkan generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga peka terhadap dunia dan mampu menjadikan local wisdom sebagai modal menghadapi tantangan global.
JL. KH. Achmad Musayyidi No.09, Karangdoro, Kec. Tegalsari, Kab. Banyuwangi, Jawa Timur